Cara Paling Mudah Membaca Multimeter
0
Comments
Multimeter sebagai alat ukur mempunyai standar dalam penggunaanya agar tidak terjadi kerusakan dalam pemakaian. Prosedur pengukuran multimeter diantara lain, menkalibrasi, menset nol, dan lain sebagainya. Berikut cara menggunakan multimeter dengan benar:
Pengukuran Tegangan
Pada saat mengukur tegangan DC, maka probe atau test lead harus dipasang secara paralel yaitu probe merah untuk kutup positif dan probe hitam untuk kutub negatif. Selain itu selector harus diarahkan ke posisi DCV serta skala pengukuran diurutkan dari yang terbesar terlebih dahulu. Misalkan pengukuran tegangan baterai 12 V maka kita gunakan skal pengukuran 50V pada multimeter. Pada tegangan AC juga sama namun posisi selector harus pada ACV.
Yang perlu diperhatikan:
- Contoh mengukur baterai yang memiliki kapasitas 12 V
- Atur zero adjust screw agar jarum penunjuk tepat pada posisi nol. Apabila posisi sudah nol maka tidak perlu dilakukan penyetelan.
- Memilih skala pengukuran (10,50,250,1000) pada posisi yang lebih besar terlebih dahulu dan posisi selector pada posisi ACV untuk tegangan bolak balik atau DCV. untuk tegangan searah.
- Pada layar penunjuk jarum terdapat beberapa skala yaitu 0-50, 0-250, dan 0-1000. Dikarenakan baterai hanya memiliki tegangan 12 volt maka skala pengukuran yang kita pilih yaitu 50 Volt. maka yang perlu diperhatikan pada layar penunjuk jarum yaitu skala 0-50 V.
Cara pembacaan multiimeter pada posisi tegangan tinggal melihat angka yang ditunjukan pada jarum penunjuk pada baris sesuai dengan skala pengukuran yang digunakan.
Ketika posisi selector 300V maka skala ukur yang dibaca (yang dilingkari) harus sesuai dengan pemilihan selector yaitu 300V. Kemudian tinggal dibaca jarum penunjuk menunjuk angka berapa pada skala 300V tersebut dan seterusnya.
Pengukuran Arus
Pada pengukuran arus, test lead atau probe harus dirangkai secara seri. Selain itu dalam proses pengukuran harus menggunakan beban entah itu lampu atau beban yang lain. Karena rangkaian dirangkai secara seri maka posisi test lead atau probe harus berderetan dengan beban sehingga rangkaian yang akan diukur perlu dibuka atau ditutup kemudian menghubungkan test lead atau probe ke rangkaian yang sudah terputus tersebut. Posisi selector yang digunakan adalah DCmA dan gunakan skala pengukuran yang terbesar terlebih dahulu baru diturunkan ke skala yang lebih kecil apabila tidak terbaca.Yang perlu diperhatikan
- Posisikan jarum penunjuk pada posisi nol dengan memutar zero adjust screw.
- Memilih selector pada posisi DCmA
- Memilih skala pengukuran yang dibutuhkan muali dari 50 micro ampere-0,25 Ampere.
- Pasangkan test lead atau probe sejajar atau seri dengan cara memutus rangkaian yang akan diukur terlebih dahulu. Kemudian hubungkan kedua probe pada ujung-ujungnya.
- Baca hasil pengukuran pada skala pengukuran sama seperti pembacaan besaran tegangan.
Cara Membaca Multimeter Pada Pengukuran Arus sebagai berikut:
Cara pembacaan sama seperti pembacaan hasil pengukuran pada besaran tegangan. Namun dikarenakan arus yang dapat dibaca pada multimeter sangan kecil yaitu minimal 50 micro Ampere - 0.25 ampere maka posisi ini pada multimeter jarang digunakan. Pembacaan disesuaikan dengan selector yang digunakan,misal kita memilih 0,25 Ampere. Maka kita bisa membaca skala ukur (dilingkari warna merah) pada posisi 250, namun nanti hasil akhir perlu dibagi 1000 karena maksimal pembacaan hanya 0,25 Ampere. Sebagai contoh hasilnya 100 pada skala 250 kemudian dibagi 1000 maka hasil yang didapatkan 0,1 Ampere. Dan seterusnya.
Yang perlu diperhatikan
Cara pembacaan sama seperti pembacaan hasil pengukuran pada besaran tegangan. Namun dikarenakan arus yang dapat dibaca pada multimeter sangan kecil yaitu minimal 50 micro Ampere - 0.25 ampere maka posisi ini pada multimeter jarang digunakan. Pembacaan disesuaikan dengan selector yang digunakan,misal kita memilih 0,25 Ampere. Maka kita bisa membaca skala ukur (dilingkari warna merah) pada posisi 250, namun nanti hasil akhir perlu dibagi 1000 karena maksimal pembacaan hanya 0,25 Ampere. Sebagai contoh hasilnya 100 pada skala 250 kemudian dibagi 1000 maka hasil yang didapatkan 0,1 Ampere. Dan seterusnya.
Pengukuran Hambatan
Dalam pengukuran besaran hambatan atau ohm perlu di perhatika bahwasanya tidak ada arus atau tegangan yang mengalir pada benda atau komponen yang akan diuur. Cara pengukuran masih sama dengan pengukuran besaran lain yaitu mengatur seelctor ke posisi Ohm, pilih skala pengukuran yang akan digunakan (1, 10, 100,500, dan 1K) kemudian menghubungkan kedua test lead atau probe ke kedua ujung komponen yang akan diukur nilai hambatan atau resistancenya.Yang perlu diperhatikan
- Mengatur jarum penunjuk agar tepat pada posisi nol dengan memutar zero adjust screw.
- Melakukan kalibrasi dengan cara menempelkan kedua probe merah dan hitam, kemudian memutar zero ohm adjust screw sampai jarum penunjuk menunjuk angka nol pada sebelah kanan. Lakukan hal ini setiap perpindahan skala pengukuran 1 ohm, 10 ohm, 100 ohm, dan 1k ohm.
- Setelah dikalibrasi lakukan pengukuran komponen dengan cara menempelkan kedua probe ke ujung-ujung masing-masing benda yang diukur.
- Bacalah hasil pengukuran dengan mengkalikan hasil pengukuran dengan skala ukur yang digunakan.
Cara Membaca Multimeter pada pengukuran hambatan sebagai berikut:
Cara membaca pengukuran besaran hambatan padaa multimer pada umunya sama seperti besaran lainnya. Skala yang dibaca adalah skala yang paling atas (bulat kecil warna merah). Hasil pembacaan dikalikan dengan selector yang dipilih = hasil pengukuran. Misalkan saja jarum penunjuk menunjuk angka 10 Ohm kemudian skala pengukuran yang digunakan adalah 100, maka hasil pengukuran adalah 10 x 100= 1000 ohm. Dan seterusnya.
Berikut ulasan bagaimana cara mudah membaca multimeter baik pada besaran tegangan, arus, maupun hambatan. Masing-masing besaran perlu prosedur pengukuran multimeter yang berbeda sehingga perlu diperhatikan dengan seksama.
Post a Comment